• Ngibul
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Cerpen Terjemahan
    • Cerpen Anak
  • Non-Fiksi
    • Artikel
    • Buku
    • Film
    • Opini
    • Seputar Anak
  • Puisi
    • Maklumat Sayembara Menulis Puisi 2021
    • Puisi Terjemahan
    • Puisi Anak
Menu
  • Ngibul
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Cerpen Terjemahan
    • Cerpen Anak
  • Non-Fiksi
    • Artikel
    • Buku
    • Film
    • Opini
    • Seputar Anak
  • Puisi
    • Maklumat Sayembara Menulis Puisi 2021
    • Puisi Terjemahan
    • Puisi Anak
Search

Penulis Monte Carlo yang Terperangkap di Jakarta

  • Puisi
  • 19 June 2020
Anugrah Gio Pratama

Anugrah Gio Pratama

Di Negeri Kita

: Setelah membaca sajak Stebby Julionatan

1. Di negeri kita, virus adalah udara yang dihirup dengan terpaksa;

2. kekacauan yang mengalir di beranda usia.

3. Kematian adalah hitungan angka-angka.

4. Kau ingin mati juga?

2020

Keserakahan Adalah Derita

Keserakahan tumbuh
seperti pohon pinus
yang menusuk punggung awan.

Keserakahan adalah derita;
adalah virus yang ditanam manusia
berabad-abad lamanya.

Keserakahan adalah derita.
Orang-orang merawatnya
serupa malam mengasuh purnama.

Keserakahan
adalah derita
di penghujung usia.

2020

Penulis Monte Carlo yang Terperangkap di Jakarta

: Teringat Fitriawan Nur Indrianto

Dalam kenyataan,
hidup tak pernah seindah puisi.
Seorang penyair yang telah menulis
satu babak kisah cinta,
bisa jadi babak-belur
dihajar beribu rindu
dan berjuta kecemasan.

Apalagi sekarang
hari-hari melahirkan air mata;
polusi di udara perlahan lenyap
bersamaan dengan ratusan nyawa manusia.

Hati penyair itu pasti makin kacau
bagai kemacetan Kota Jakarta
sebelum pandemi merajalela.

Penyair itu terpaksa tabah
menghadapi wabah; menghadapi
kenyataan yang tak seindah puisi;
tak seindah kisah cinta Monte Carlo.

2020

Nyanyian Seorang Perantau

Tatkala hujan datang.
Deras air menjelma syair;
membelah cahaya.

Jika suara
menyelimuti kota.

Anak-anak
menanam pelajaran
dan perantau
memanen kerinduan.

2020

Jalan Menuju Ibu

Bagaimanakah ingatan
melukis kebahagiaan
dari kenangan
yang sedingin dendam?

Aku bukan kata
yang terendam
dalam perihmu.

Aku hanyalah air mata
yang lebih biru
dari permata.

Ratusan musim akan meranggas
bagai daun. Dan aku akan menujumu.

Menujumu berarti
menempuh jalan yang terjal
dan aku menginginkannya.

2020

Anugrah Gio Pratama

Anugrah Gio Pratama

Lahir di Lamongan pada tanggal 22 Juni 1999. Sedang menempuh pendidikan di program studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Puisi-puisinya termuat di beberapa antologi bersama. Karyanya yang akan terbit pada tahun 2019 ini berjudul Puisi yang Remuk Berkeping-keping (Interlude).

Bagikan tulisan ini

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on email

Tulisan Terkait

Puisi

Puisi-Puisi Dede Turu

Dede Turu 19 February 2021
Opini

Kisah Para Majus dalam Puisi Epik Juvencus

Mario F. Lawi 17 February 2021
Cerpen

Seorang Pengarang yang Ingin Membunuh Tokoh Karangannya

Rosyid H. Dimas 16 February 2021
  • Tentang
  • Tukang
  • Kontributor
  • Cara Berkontribusi
  • Kebijakan Privasi
  • Toko
  • Kibul.inPenerbit
Menu
  • Tentang
  • Tukang
  • Kontributor
  • Cara Berkontribusi
  • Kebijakan Privasi
  • Toko
  • Kibul.inPenerbit
Facebook-f Twitter Instagram Discord Youtube Spotify

Copyright 2021 © Hak Cipta dilindungi Tuhan dan Negara. Design with Love by anovaisme