Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

When Almond Blossomed dan puisi-puisi lainnya

author = Edwin Anugerah Pradana

Le Mythe de Sisyphe

“Il n’y a qu’un problème philosophique
vraiment sérieux: c’est le suicide.” – Albert Camus

Sedekat itulah kita
dengan kematian yang
menjadi siklus.

Aiolos menyadari
putranya adalah angin
bengal tanpa kompas.

“Ia, Sisifus, adalah
kering yang tandus.”

Lalu, batu itu adalah kehidupanmu

Kejahatan telah jadi
pasir-pasir akrab, seperti
persetubuhan keji dengan
kemenakan.

“Izinkan aku kembali ke Korintus.
Neraka ini melelahkan.”

Persefon mengizinkan
dengan titah memburuh
batu besar bukit tandus.

Sedekat itulah kita
dengan kematian yang
menjadi siklus.

Seperti juga
hidup yang ampang
dan jadi buruh

daripada mati
daripada bunuh diri?

2920

Segelas Teh untuk Raja Arthur

“Sesap aku di dingin salju!”

Gelas berongga ini
mengantarkan hangat
dan wangi teh langsung
dari abad kelima.

“Letakkan Excalibur!”

hari ini tak ada perang
di Camelot, hanya ada
ampas daun dan

kepul asap
yang mengitari gelas
bersama musim-musim
gugur Britania.

2020

Dawn’s Highway

I saw a ghost on the highway
Bleeding on the road
He said an empty heart is always
stone-cold– Jim Morrison

Suar-suar berubah
memunculkan tabung
dimana lirik-lirik gelap
Light my Fire bersentuhan
dan api-api kecil memadam.

Gurun New Mexico
menyamai kerongkongan
kering dan depresi
yang kian waktu kian
padat sekarat.

Indian telah merekat
di darah-darah, juga
kau dan rambut
tanggung bergelombang.

“Paris and toilet speak louder
than death, Jim.”

Mungkin kalimat
itu yang akan kukatakan
jika aku membopongnya
keluar dari toilet.

Di situlah ia melepaskan
dirinya, berganti baju
jenazah, sebuah ajal
sebangun toilet.
Lalu Paris sedikit
bercerita tentang kematiannya:

“Di atas kalimat Kata Ton Daimona Eaytoy.
Kini album dan namamu
telah tiba di epitaf Père-Lachaise.”

2020

When Almond Blossomed

Giya Kancheli menyaksikan bagaimana proses surga dibanjiri oleh bir. Lalu minor-minor itu semakin memabukkan, dan tentu She is Here menyusul. Teringat pada suatu kelahiran, di Tiflis. Suatu kelahiran pada almon, tanpa pohon. Hanya simfoni?

Tak ada surga dan bencana, berarti banjir bir adalah sebuah orkestra lembab dan kini basah.

“Surga banjir bir!”

Semakin dalam tuts piano, semakin dangkal langit. Panggung itu berada di jamuan bidadari. Ia sendiri yang meminta malaikat menyalakan penyintesis. Sebuah alat tambahan.

“Sinyal dan suara campur rintik akan segera tiba ke bumi.”

Ia sedang menikmati surga, dan kini pelangi adalah susunan. Kini pelangi jadi klasik. Kini hujan akan disusul orkestra yang melarik-larik awan mendung.

Namun teduh.

Esok surga banjir bir.

2020

Epigram Sengkuni

Pincang aku masuk dalam tanah
perlahan tiba saat matahari
kutunggu terang dan saktinya.

Sama seperti aku menanti
minyak tala agar keabadian
segera turun seperti sinar fajar.

Hangatlah aku dalam kekal, sebelum Bima membunuhku.
Semoga kayangan adil menghitung duka dan tak melupakan sengsaraku atas nama tipuan Pandu.

2020