Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

Sajak Sajak Bemartamukti

author = Bemartamukti

Pengantar Desember

Kau datang begitu cepat

mengejutkan hati pada revolusioner

yang sedang melakukan revolusi diri

serta mimpi-mimpi yang belum sepenuhnya terpenuhi

kautikam waktu tanpa peduli siapa yang sedang

mengatur diri untuk menjadi pemenang di kemudian hari

 

Desember, yang katanya penghujung tahun

kini lebih seperti penentu sebuah harap yang menahun

yang berakhir jadi titik balik yang menukik

kejurang paling pelik. Dan menjelma kembali

menjadi titik awal bagi mereka yang tumbang

di medan peperangan

 

Ketika usia masih remaja, kukira semua akhir

akan selalu berpihak pada bahagia

hingga usia mengantarkanku pada seperempat abad

perkara apa saja yang tertunda, dapat

melahirkan duka dan nestapa hebat

 

Desember, kurasa tak lagi berwarna

seperti film-film Richie Rich yang diputar tanpa bosan

permen-permen Santa Claus yang rasanya mulai tawar

lagu-lagu ketenangan yang justru menyeramkan

paket-paket liburan yang cukup menguras tabungan

pesan-pesan nyasar pemenang undian yang penuh tipu-bualan

serta gema-gema iklan toko online yang tak peduli isi celengan 

 

Kepada Desember,

janganlah kau tanyakan kepada siapa saja

tentang mimpi, pencapaian, harapan, keberhasilan,

dan rasa suka yang tanpa mengandung duka

kerana tiada yang mampu menanggung lara

walau kaujanjikan kejutan dengan mendatangkan

tahun yang baru dan lebih seru,

sebab barang siapa saja yang kecewa

berganti tahun adalah mimpi buruknya

2020

 

Dua Puluh Empat di Bulan November

Di dua puluh empat di bulan November

kita mengarungi malam dalam rindangnya

purnama yang undur diri dari panggung megah

: di langit yang sedang masygul

 

Di dua puluh empat di bulan November

kita tenun senyum dalam sebilah senyap

dalam peluk yang tak lagi hangat

: di beranda yang lekat dengan pohon keramat

 

Di dua puluh empat di bulan November

kita tulis kilasan peristiwa yang sumbing

dari kisah yang mengandung kasih

: di hamparan cangkir-cangkir yang ganjil 

 

Di dua puluh empat di bulan November

kita mengikrarkan ucap sehidup tanpa semati

dalam derunya kata yang mengalun di sela-sela epitaf ibu 

: di kenangan yang menganak pinakan danau di pipiku

 

Di dua puluh empat di bulan November

kita mencipta pasang dan surut

dalam carut marut air laut

: di curamnya air mata yang bermetamorfosa menjelma palung segara

2020

Menganyam Doa

Dan, Kasih

mari bersuci dan bergegas pergi

menuju haribaanNya yang sunyi

dengan bekal yakin dan percaya diri

 

Bukalah genggamanmu, ketika

bait pertama keluar dari bibirku

 

Sebab, Kasih

kita membutuhkan amin

untuk doa-doa yang mengudara

berserta iman untuk tercapainya

pinta kepadaNya

 

2020

Menggambarkan Kisah di Peliknya Resah

Sebelum segalanya terbayar lunas

kita adalah sekumpulan buas

yang mengarungi hamparan luas

di harapan yang tandas

 

“Berapa jam yang kauhabiskan untuk membaca dan menulis?”

tanya seorang telada

kita hanya diam tanpa raut manis

pandai menggadaikan diri hanya karena haus eksistensi

menggumuli diri sebab itu yang sedang trendi

 

Hari esok adalah rahasia

namun kita sudah berlagak tahu segalanya

perihal apa dan bagaimana masa tua

kita seakan hafal alur jalannya

 

Dagu mendongak, mata menajam

ingin terlihat gaya namun isi kantong boleh pinjam

kita tak peduli mana ingin mana butuh

asal pengikut bertambah, lagak pun harus bertumbuh

 

2020