Jika badai topan datang nanti Biarlah palung meremuk tulangku Jika waktuku datang nanti Satu doa ku : sampan Biarlah ikan terjaring untuk nelayan
Jika kering datang nanti Biarlah perutku masam kelaparan Jika waktuku datang nanti Satu doaku : padi Biarlah diberkahi tiap petani yg menyiram dan menuai
(2)
Jika bapak ku datang nanti Biarlah ia mengucap salam dan menghatur doa
Bapa kami yang ada di surga, di kuduskanlah piring mu datang lah cangkirmu, jadilah kehendakmu seperti di bawah gigi dan di atas meja. Berikanlah hari ini, perih yang secukupnya. Dan ampunilah kami atas asam raut muka, seperti kami mengampuni orang yg kenyang karena mu. Lepaskan lah kami dari apa yang nikmat, karena engkau yang punya kuasa, atas angin dan segala rasa daging, sampai selama-lamanya. Amin
(3)
“Malam ini makan apa pak?”, tanya Soni. “Maaf nak, hanya ini yang terbeli”, “Sejumput angin dan secuil harap”, “Semoga kamu bisa makan dengan lahap”,
Hanya ada rengginang berserakan di meja makan Hanya ada ibu di rupa pigura Hanya terdengar tangis ayah di sisa malam
(4)
Pagi datang soni terlelap Terang bersinar namun gelap berbinar Tiap sudut matanya hitam Tiap gerak mulutnya sumbang
Untuk pertama kali dalam sebulan Bapak makan dengan kenyang Untuk pertama kali dalam seminggu Beras penuh di periuk Asap mengepul di bawah kuali Dibarengi serak suara surau Lantunan doa dan yasin