Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
author = About Billy Kobra
Billy Kobra adalah nama penanya, lelaki yang memiliki nama asli Muhammad Dihlyz Yasir ini tinggal di Malang, lahir di Sumenep, 30 April 1993. Kini tercatat sebagai seorang mahasiwa, jurusan Sastra Arab, Fakultas Humaniora dan Budaya di UIN Maliki Malang. Selain mencintai seni pertunjukan, ia juga menulis puisi. Puisi-puisinya yang lain tergabung dalam Antologi Penyair Lintas Daerah Indonesia, “Indonesia dalam Titik 13” yang launching di Dewan Kesenian Pekalongan (2013) ,Antologi “Ucap” yang diselenggarakan oleh redaksi Meta Kata (2013), Antologi Puisi bersama 99 Penyair Indonesia, Empati untuk Palestina, “Duka Gaza Duka Kita” (2014), dan Antologi Puisi “Mata Air” yang diterbitkan Aditya Media & Pelangi Sastra Malang (2015). Semoga keamatirannya dalam menulis menjadi bekal yang berharga di hari esok, karna proses adalah hal mutlak yang diperlukan dalam merumuskan suatu tujuan.
View all posts by Billy Kobra →
terik kenangan sampai juga
di dadaku, detik dan semesta jadi gagap
dipeluk aku ke puncak haru
mengairi degup berabad-abad
lalu pandang bertukar muara
pada rindu bersandar, menemu bisu
kutinggalkan sebuah
puisi tanpa abjad, pada
bening binar matamu
muasal sepi melahirkan api
di kamar losmen pengap
limapuluh ribu semalam
ia mengisahkan tentang
perut yang lapar
dan takhayul kasih-sayang
sambil melepas ikat pinggang
malam melabuhkan rintik
udara lusuh berdebu
setengahduapagi
radio bersenandung pilu
“Romance De Amour”, mereka
sama-sama terperanjat
bulan hamil muda
ia rebah di tepian
ranjang mengecup duka
dadanya, selain sunyi
makin sangsi
malam melabuhkan rintik
udara lusuh berdebu
sambil merokok mereka
berbincang harga, cinta;
Nasib
Berjudi
di luar jendela
di kota yang pernah kutelan
harum anggur dari nafasmu
kita kembali bertatapan
begitu erat. begitu lekat
aku berenang
kosong matamu, padanya kuselami
sisa masa mudaku
‘La Malaguena’ menuntunku pada keningmu, bibirmu, lehermu
hingga tepat di atas dadamu, mataku terbelalak
banyak luka terpahat disana
“Sebotol Champagne sesuai permintaan anda, Monsieur, bonne soirée!”, ujar pelayan itu sambil lalu
kita tetap diam. waktu tetap berputar
malam makin biru
botol ketiga, dan sunyi masih mengendap di atas meja
*Gambar karya Antonio Mora
Redaksi Kibul.in membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa pun untuk berkontribusi dalam media ini. Kami menerima tulisan berupa cerita pendek, puisi, esai, resensi buku, dan artikel yang bernafaskan sastra, seni, dan budaya. Selain itu, kami juga menerima terjemahan cerpen dan puisi.
Silakan mengunjungi halaman cara berkontribusi di: https://kibul.in/cara-berkontribusi/
https://kibul.in/puisi/blues-untuk-aida-oleh-billy-kobra/https://kibul.in/wp-content/uploads/2017/03/Feature-Puisi-Billy-Blues-20170303-1024×576.jpghttps://kibul.in/wp-content/uploads/2017/03/Feature-Puisi-Billy-Blues-20170303-150×150.jpgPuisiBilly Kobra,kibul,Puisi,Sastra,Sastra IndonesiaBLUES UNTUK AIDA
terik kenangan sampai juga
di dadaku, detik dan semesta jadi gagap
dipeluk aku ke puncak haru
mengairi degup berabad-abad
lalu pandang bertukar muara
pada rindu bersandar, menemu bisu
kutinggalkan sebuah
puisi tanpa abjad, pada
bening binar matamu
muasal sepi melahirkan api
ASMARA PADA ANGKA-ANGKA
di kamar losmen pengap
limapuluh ribu semalam
ia mengisahkan tentang
perut yang lapar
dan takhayul kasih-sayang
sambil melepas ikat…Billy KobraMuhammad
Dihlyzmuhammad.dihlyz@yahoo.co.idContributorBilly Kobra adalah nama penanya, lelaki yang memiliki nama asli Muhammad Dihlyz Yasir ini tinggal di Malang, lahir di Sumenep, 30 April 1993. Kini tercatat sebagai seorang mahasiwa, jurusan Sastra Arab, Fakultas Humaniora dan Budaya di UIN Maliki Malang. Selain mencintai seni pertunjukan, ia juga menulis puisi. Puisi-puisinya yang lain tergabung dalam Antologi Penyair Lintas Daerah Indonesia, “Indonesia dalam Titik 13” yang launching di Dewan Kesenian Pekalongan (2013) ,Antologi “Ucap” yang diselenggarakan oleh redaksi Meta Kata (2013), Antologi Puisi bersama 99 Penyair Indonesia, Empati untuk Palestina, “Duka Gaza Duka Kita” (2014), dan Antologi Puisi “Mata Air” yang diterbitkan Aditya Media & Pelangi Sastra Malang (2015). Semoga keamatirannya dalam menulis menjadi bekal yang berharga di hari esok, karna proses adalah hal mutlak yang diperlukan dalam merumuskan suatu tujuan.Kibul.in