Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

Puisi-Puisi Kim Chun Su

author = Herlinda Yuniasti

샤갈의 마을에 내리는 눈

샤갈의 마을에는 3월(三月)에 눈이 온다.
봄을 바라고 섰는 사나이의 관자놀이에
새로 돋은 정맥(靜脈)이
바르르 떤다.
바르르 떠는 사나이의 관자놀이에
새로 돋은 정맥(靜脈)을 어루만지며
눈은 수천 수만의 날개를 달고
하늘에서 내려와 샤갈의 마을의
지붕과 굴뚝을 덮는다.
3월(三月)에 눈이 오면
샤갈의 마을의 쥐똥만한 겨울 열매들은
다시 올리브빛으로 물이 들고
밤에 아낙들은
그 해의 제일 아름다운 불을
아궁이에 지핀다.

Salju turun di desa Chagall

Bulan Maret, salju turun di desa Chagall.
Di pelipis pemuda yang berdiri melihat musim semi itu
Muncul pembuluh vena baru
Yang bergetar.
Usaplah pembuluh vena yang baru muncul
Di pelipis pemuda yang bergetar itu
Salju punya ribuan sayap
Lalu ia turun dari surga
Menutup cerobong asap dan atap desa Chagall.
Bila salju turun di bulan Maret
Buah-buahan musim dingin di desa Chagall
Kembali berwarna hijau pudar
Dan di malam hari, para wanita
Membuat api terindah tahun itu
Di perapian.

내가 그의 이름을 불러 주기 전에는
그는 다만
하나의 몸짓에 지나지 않았다.

내가 그의 이름을 불러 주었을 때
그는 나에게로 와서
꽃이 되었다.

내가 그의 이름을 불러 준 것처럼
나의 이 빛깔과 향기에 알맞는
누가 나의 이름을 불러 다오.
그에게로 가서 나도
그의 꽃이 되고 싶다.

우리들은 모두
무엇이 되고 싶다.
너는 나에게 나는 너에게
잊혀지지 않는 하나의 의미가 되고 싶다.

Bunga

Sebelum kupanggil namanya
Ia
Hanya sebuah gerak tubuh.

Saat kupanggil namanya
Ia
datang padaku menjadi bunga.

Seperti saat kupanggil namanya
Panggillah aku dengan cahaya
dan wangi yang selaras.
Aku juga ingin
Menghampirinya, menjadi bunga.

Kita semua
Ingin menjadi sesuatu.
Kau bagiku, aku bagimu
Menjadi suatu makna tak terlupakan

꽃을 위한 서시(序詩)

나는 시방 위험(危險)한 짐승이다.
나의 손이 닿으면 너는
미지(未知)의 까마득한 어둠이 된다.

존재(存在)의 흔들리는 가지 끝에서
너는 이름도 없이 피었다 진다.

눈시울에 젖어 드는 이 무명(無名)의 어둠에
추억(追憶)의 한 접시 불을 밝히고
나는 한밤내 운다.

나의 울음은 차츰 아닌밤 돌개바람이 되어
탑(塔)을 흔들다가
돌에까지 스미면 금(金)이 될 것이다.

…… 얼굴을 가리운 나의 신부(新婦)여.

Prolog untuk Setangkai Bunga

Aku kini binatang berbahaya.
Bila tersentuh tanganku, kau
‘kan jadi kegelapan samar tak dikenal.

Di ujung ranting yang bergoyang
Kau mekar tanpa nama.

Dalam gelap tanpa nama ini, basah kuyup karna salju
Sepiring api kenangan menyala
Dan kumenangis sepanjang malam.

Tangisku perlahan menjadi badai.
Mengguncang menara
Hingga menjadi emas bila meresap di bebatuan.

…… oh, pengantin wanitaku yang tertutup wajahnya.

나목(裸木)과 시(詩)

겨울하늘은 어떤 불가사의의 깊이에로 사라져가고,
있는 듯 없는 듯 무한은
무성하던 잎과 열매를 떨어뜨리고
무화과나무를 관체로 서게 하였는데,
그 예민한 가지 끝에
닿을 듯 닿을 듯 하는 것이
시일까
언어는 말을 잃고
잠자는 순간
무한은 미소하며 오는데
무성하던 잎과 열매는 역사의 사건으로 떨어져 가고,
그 예민한 가지 끝에
명멸하는
시일까.

Pohon Gundul dan Puisi

Langit musim dingin lenyap di kedalaman misterius,
Keabadian, seperti ada dan tiada
Menggugurkan buah dan dedaunan yang lebat
Dan membuat pohon ara berdiri gundul,
Apakah itu puisi
Yang seolah mencapai ujung
Ranting yang sensitif itu?
Saat bahasa terlelap
Dan kehilangan kata-kata
Keabadian tersenyum kecil
Buah dan dedaunan yang lebat jatuh sebagai sejarah,
Apakah itu puisi
Yang berkedip di ujung
Ranting yang sensitif itu?

Kim Chun Su:

Penyair Korea kelahiran 1922 di Chungmu, sebuah kota di pesisir Selatan Korea. Salah satu sastrawan modern Korea yang mendapatkan banyak cinta dari masyarakat dari dulu hingga sekarang. Puisinya berjudul ‘Bunga’ adalah karya representatifnya. Puisi ‘Bunga’ ditulis pada 1952. Saat itu Semenanjung Korea sedang perang (1950-1953), dan banyak korban yang berguguran. Kim Chun Su lantas berpikir, mengapa orang dengan mudahnya saling membunuh? Bagaimanakah cara hidup humanis itu? Kemudian Ia menjawab pertanyaan itu melalui puisi ‘Bunga’. Mulailah berbagi kasih dengan orang lain dari hal paling sederhana, yaitu saling memanggil nama masing-masing.

Kim Chun-Su sempat berkuliah di Departemen Seni Universitas Nihon di Tokyo, tetapi tidak sampai lulus karena ditangkap oleh polisi militer Jepang dan dibui selama 7 bulan di Yokohama dan Tokyo. Saat pembebasan Korea, Kim Chun Su menjadi guru SMA di kampung halamannya sambil berpartisipasi dalam gerakan budaya lokal dengan penyair lain, seniman, dan musisi lokal. Pada 1961 Kim Chun Su menjadi pengajar di Universitas Kyungbuk Daegu, dan pada 1979 mengajar di Universitas Yeungnam.