Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
author = Eliesta Handitya
Kita mulai artikel tentang Jogja Blues Forum ini dengan sebuah pagelaran bulanan bertajuk ATMOSFER. Atmosfer merupakan event kolaborasi yang digagas HOOKSpace dan menjadi ruang bagi komunitas musik dan masyarakat umum untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam bermusik. Muhammad Faisal Amin yang merupakan salah satu penggagas event ini memiliki niatan untuk mengumpulkan berbagai komunitas musik yang ada di Yogyakarta untuk bersama-sama bertemu, sharing, dan guyub, menciptakan ruang interaksi bagi para penggiat musik untuk belajar dan meningkatkan skill bermusik baik secara manajemen maupun teknis. Berhasil diselenggarakan sebanyak tiga kali semenjak September 2016, ATMOSFER telah menghadirkan beberapa komunitas seperti Drummer Guyub Yk, Pemain Bass Jogja, serta Jogja Blues Forum. Melalui kegiatan sharing and discussion kemudian dilanjutkan dengan free jamming. ATMOSFER mencoba memperkenalkan suatu genre musik secara lebih intens
Pada episode ketiga ATMOSFER di awal bulan ini, ATMOSFER mengundang sebuah komunitas bernama Jogja Blues Forum. Jogja Blues Forum merupakan sebuah forum bagi para penggiat musik blues, baik mereka yang berkecimpung langsung dalam memainkan musik blues, maupun para pecinta musik blues secara umum. Forum ini diinisiasi oleh Jogja Blues Society dan Sadar Blues (UKM musik di Universitas Sanata Dharma) pada bulan Mei tahun 2009 sebagai forum yang mewadahi para pecinta musik blues agar memiliki ruang untuk mengekspresikan geliat musik blues yang menjadi perhatian utama mereka.
Sebagai forum yang berusaha memberikan ruang ekspresi bagi pecinta musik blues, Jogja Blues Forum atau JBS berusaha memberikan wadah bagi para penggiat musik blues untuk unjuk diri dan tampil dalam berbagai acara bentukan mereka. Beberapa acara JBF misalnya pertemuan rutin bertajuk Blues on Friday yang diadakan setiap sebulan sekali di Bjong Cafe. Acara rutin yang mengambil tempat di Bjong Cafe ini memiliki sejarah panjang bagi perjalanan JBF dalam mencapai eksistensinya hingga kini. Hal ini diceritakan oleh Mas Fis, salah satu anggota JBF, “Sebelumnya kami ingin membuat event festival musik blues. Ketika kami mengajukan konsep acara tersebut kepada beberapa kafe yang ada di Yogyakarta,ternyata Bjong Cafe menyambut acara kami dengan baik. Maka dari itu kami memutuskan untuk terus menggunakan Bjong Cafe sebagai venue dan tempat kami berkumpul karena memiliki sejarah yang panjang bagi keberadaan Jogja Bues Forum hingga saat ini”.
Jogja Blues Forum juga telah melahirkan bibit-bibit musisi blues yang kualitasnya tidak dapat diremehkan. Sebut saja Summerchild, Semendelic, Santi Saned, dan banyak lainnya yang namanya sudah cukup besar di Kota Yogyakarta, “Band-band tersebut bukan band bentukan Jogja Blues Forum, sebab forum ini hanya menjadi jembatan bagi para personel band tersebut untuk bertemu dan akhirnya memutuskan untuk membentuk band beraliran blues”, ujar Mas Dhandy, seorang anggota Jogja Blues Forum sekaligus personil band Summerchild.
Jogja Blues Forum telah memainkan peran penting dalam perkembangan musik blues di Yogyakarta. Tentu saja hal ini tidak lepas dari partisipasinya dalam mewadahi dan memperkenalkan musik blues di berbagai perhelatan musik bergengsi yang diselenggarkan di Kota Yogyakarta, seperti Ngayogjazz dan Kustomfest. Jogja Blues Forum bahkan pernah menyelenggarakan sebuah Festival Musik Blues bertajuk “Jogja Blues Explosion” yang diselenggarakan selama dua hari dua malam di Jogja National Museum (JNM), Yogyakarta pada akhir tahun 2012. Pada acara tersebut, JBF mengundang seluruh komunitas musik blues yang ada di Jawa Tengah.
Selama ini, Jogja Blues Forum terus berusaha menjaga konsistensi dan eksistensi forum ini, salah satunya melalui proses regenerasi anggota. Harapannya, dengan melakukan regenerasi, Jogja Blues Forum akan tetap ada dan siap sedia mewadahi para penggiat dan pecinta musik blues untuk terus belajar dan bersama-sama membangun iklim semangat kolektivitas yang inklusif, “Jogja Blues Forum merupakan sebuah ruang kolektif bagi kita untuk sama-sama belajar. Harapannya forum ini dapat terus mewadahi teman-teman untuk berkembang.”, ujar mas Dhandy menandaskan.
Redaksi Kibul.in membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa pun untuk berkontribusi dalam media ini. Kami menerima tulisan berupa cerita pendek, puisi, esai, resensi buku, dan artikel yang bernafaskan sastra, seni, dan budaya. Selain itu, kami juga menerima terjemahan cerpen dan puisi.
Silakan mengunjungi halaman cara berkontribusi di: https://kibul.in/cara-berkontribusi/