Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

Mengolah Informasi melalui “Sihir Kata”

author = Redaksi Kibul

Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) bersama
Bakti Budaya Djarum Foundation meneruskan investasi panjang dalam dukungan fasilitasi
ruang presentasi karya seniman muda melalui program Ruang Seni Rupa. Pada Ruang Seni Rupa edisi kedua ini, PSBK akan
menghadirkan karya dari Seniman Pascaterampil 2019. Fasilitasi akses studio
penciptaan, kuratorial dan produksi pameran berlangsung di kompleks art center PSBK  selama satu bulan sejak Juni 2019.

Seniman yang terlibat
dalam Ruang Seni Rupa ini merupakan sebagian dari peserta Program Seniman
Pascaterampil yang pada bulan April kemarin telah mewujudkan gagasannya dalam
pertunjukan kolaborasi pada platform Jagongan Wagen. Mereka adalah Asmiati Sihite, Azwar Ahmad, Briyan Farid
Abdillah Arif, Muhrizul Gholy, Theodora Melsasail.

Foto oleh: Sito Adhi Anom

Kelima seniman tersebut berasal dari disiplin seni
yang berbeda-beda, ada yang dari seni rupa, film, tari, dan juga teater. Bagi
seniman yang tidak berangkat dari disiplin seni rupa, pameran ini tentu saja
menjadi tantangan yang harus mereka hadapi, yaitu mewujudkan gagasan mereka
dalam medium yang baru. Begitu pula bagi seniman yang berangkat dari disiplin seni
rupa, pameran ini merupakan kesempatan untuk bereksplorasi dan berbagi gagasan
dengan seniman lintas disiplin.

“Sihir Kata” diolah peserta SPt melaui diskusi panjang, peserta SPt
bersepakat untuk mengangkat tema tentang Informasi.
Sebuah informasi yang disampaikan secara sengaja ataupun tidak, melalui
pengalaman visual, suara, teks, maupun yang diambil dari ruang-ruang
ketidaksadaran manusia. Ruang Seni Rupa (RSR) kali ini memusatkan perhatian
pada bagaimana pola komunikasi dan pertukaran informasi memunculkan hubungan
sebab-akibat yang membangun sebuah cerita. Mulai dari mana informasi berasal,
apa saja yang dimaknai sebagai sumber informasi, bagaimana informasi
disampaikan, bagaimana informasi diolah oleh penerimanya, hingga efek-efek yang
timbul dari pertukaran tersebut. Peserta program residensi Seniman
Pascaterampil (SPt) merefleksikan pengalaman personalnya kemudian menariknya
pada pembahasan yang lebih luas dengan mengidentifikasi posisi dirinya dalam
konteks pengolahan informasi oleh masyarakat hari ini.

Pembacaan terhadap informasi secara objektif, keyakinan personal, dan
kecenderungan untuk menerima informasi secara emosional turut mewarnai dinamika
komunikasi antarmanusia. Banyak medium digunakan sebagai ruang bertukar
informasi yang memungkinkan terjadinya perkembangan pengetahuan. Pada titik
tertentu informasi telah menjadi komoditas. Perlombaan memperebutkan benar
berlangsung semakin ramai. Batasan antara yang benar dan salah pun menjadi
semakin kabur. Tantangan untuk mampu memilah sumber-sumber terpercaya dengan
bijak semakin besar.

Pada program RSR ini PSBK mendukung seniman untuk melakukan eksplorasi
interdisipliner melalui medium seni rupa. RSR hadir untuk menjadi sarana
belajar bagi peserta program residensi SPt 
untuk mengembangkan diri, membuka ruang kolaborasi antar-disiplin,
dan  ruang pertukaran informasi antara
seniman dengan masyarakat pada proses penciptaan dan presentasi karya seni
rupa. Ruang seni PSBK memungkinkan keterbukaan interaksi dan interpretasi dalam
mengasah daya pemaknaan bahasa bentuk untuk bersama-sama menyerap nilai
belajarnya sebagai dasar berbagai sikap dan pilihan di kehidupan sehari-hari.