• Beranda
  • Ngibul
  • Cerpen
  • Puisi
  • Opini
  • Buku
  • Film
  • Terjemahan
  • Artikel
  • Sastra Anak
Menu
  • Beranda
  • Ngibul
  • Cerpen
  • Puisi
  • Opini
  • Buku
  • Film
  • Terjemahan
  • Artikel
  • Sastra Anak
Search
Close

Jagongan Wagen: Romansa Hidraulik Merah Jambu

  • Artikel
  • 25 July 2019
Redaksi Kibul

Redaksi Kibul

Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) bersama Bakti Budaya Djarum Foundation meneruskan investasi panjang dalam dukungan fasilitasi ruang presentasi karya seniman muda melalui program Jagongan Wagen. Pada edisi kelima Jagongan Wagen di tahun ini, PSBK menghadirkan peserta program Seniman Pascaterampil. Fasilitasi akses studio penciptaan, kuratorial dan produksi pementasan berlangsung di kompleks art center PSBK  sejak pertengahan Juni 2019. 

Lima seniman dari peserta program Seniman Pascaterampil yang akan tampil pada Jagongan Wagen edisi Juli ini berasal dari disiplin seni yang berbeda-beda. Mereka adalah Candrani Yulis (Seniman Rupa), Chrisna Banyu (Seniman Rupa), Kurniaji Satoto (Seniman Teater), Miftahuddin Palannari (Seniman Teater), Riyanti Wisnu (Seniman Teater). 

Romansa Hidraulik Merah Jambu adalah sebuah pertunjukan yang digagas oleh para seniman sebagai respon atas fenomena fanatisme. Romansa adalah penggambaran tentang perjuangan yang berbasis fanatisme. Sedangkan hidraulik merah jambu dihadirkan untuk menandai pergolakan-pergolakan yang terus tumbuh pada jiwa-jiwa yang labil.

Fanatisme pada umumnya hadir dari kesukaan yang sama, kesepakatan terhadap satu ide, dan keyakinan terhadap suatu kebenaran tertentu. Fatalnya, rasa fanatik yang marak sampai saat ini adalah dorongan untuk  melakukan pembelaan atau bahkan pembenaran pada apa yang diyakini sebagai kebenaran absolut. Salah satu yang menyebabkan fatalitas ini adalah hilangnya kesadaran seseorang ketika ia mengikuti atau bahkan menganut sosok tertentu, tanpa menimbang akibatnya. Pada saat yang sama ketika fanatisme terjadi, perjuangan seolah-olah menjadi kata kunci untuk mengesahkan segala pergerakan dan kedewasaan menjadi istilah yang paling sulit untuk ditemukan. Tak pelak konflik berebut benar pun terjadi. 

Melalui karya ini para seniman ingin memperlihatkan tentang sebab-akbibat yang ditimbulkan oleh sebuah fanatisme. Mereka berharap karya ini dapat membuat masyarakat semakin menyadari bahwa fanatisme bisa mengakibatkan konflik yang merugikan.

Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK)

Melanjutkan spirit maestro seni Indonesia Bagong Kussudiardja, PSBK mewujudkan diri sebagai art center dengan misi mendukung pengembangan kreatif seniman dan masyarakat umum untuk terus terhubung pada nilai-nilai seni dan budaya, keberlanjutannya, dan penciptaan nilai-nilai budaya melalui seni. PSBK hadir sebagai laboratorium kreatif, tempat berkumpul, ruang presentasi karya seniman dari berbagai disiplin. PSBK menghadirkan karya seniman-seniman muda, memfasilitasi riset-riset artistik dan pengembangan profesional, dan merancang program-program untuk meningkatkan community engagement dan pengembangan jaringan melalui kesenian.

Redaksi Kibul

Redaksi Kibul

Bicara sastra dan sekitarnya. Muncul pada saat diperlukan.

Bagikan tulisan ini

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on email

Tulisan Terkait

Artikel

Pseudo Code; Dark Matter Space

Redaksi Kibul 22 November 2019
Opini

Tentang Sulli, Bunuh Diri, dan Kesehatan Mental

Dima Hana Mahsunah 20 November 2019
Artikel

Kumandang: Sastra Jawa Sambang Desa

Studio Pertunjukan Sastra 19 November 2019
  • Tentang
  • Tukang
  • Kontributor
  • Cara Berkontribusi
  • Kebijakan Privasi
  • Toko
  • Kibul.inPenerbit
Menu
  • Tentang
  • Tukang
  • Kontributor
  • Cara Berkontribusi
  • Kebijakan Privasi
  • Toko
  • Kibul.inPenerbit
Facebook Twitter Instagram Youtube Spotify

Copyright 2019 © Hak Cipta dilindungi Tuhan dan Negara. Design with Love by anovaisme