• Ngibul
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Cerpen Terjemahan
    • Cerpen Anak
  • Non-Fiksi
    • Artikel
    • Buku
    • Film
    • Opini
    • Seputar Anak
  • Puisi
    • Maklumat Sayembara Menulis Puisi 2021
    • Puisi Terjemahan
    • Puisi Anak
Menu
  • Ngibul
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Cerpen Terjemahan
    • Cerpen Anak
  • Non-Fiksi
    • Artikel
    • Buku
    • Film
    • Opini
    • Seputar Anak
  • Puisi
    • Maklumat Sayembara Menulis Puisi 2021
    • Puisi Terjemahan
    • Puisi Anak
Search

Solitude Pinus

  • Puisi
  • 11 October 2019
Sobrun Jamil

Sobrun Jamil

Solitude Pinus

Pinus-pinus tinggi menjulang
Menyangga kemelut malam di ujung dahan
Akar-akarnya jauh menghujam
Dalam sampai mendesak rahim bumi
Sulaman tanah basah dan bijian
Merangkai anak-anak angin
Yang ikut terikat di ekor zaman
Menetes di sepanjang zamrud khatulistiwa
Ribuan pasang, jutaan surut kelam sejarah
Menebal di pipi matahari
Seteguk lagi pagi muntah dari bibir cakrawala
Dengan jaring di tangan kita pun berjaga
Barangkali badai membawa gundah nasib
Kita peluk gemuruhnya dengan sisa sukma dan cinta!

Linggo Asri, Agustus 2019.

Di Kadipiro

Di Kadipiro
Aku melihat Malaikat meniup Malioboro
Ke dalam dadaku
Malam panjang dan
Puisi terbaca dari tangan udara
Sementara hawa hangat menyusun barisan sajak
Suara-suara membeku jadi peristiwa

Umbu, masihkah kau gunting alamat pulang?
Kereta panjang tanpa keberangkatan
Iman, berapa usia api kayu bakarmu? Tegak kayu pagarmu?
Masihkah serupa lagu penjaga masa lalu?
Ragil, di mana hilang sunyi yogamu?
Parangtritis tak kunjung menjawab, Kota Gede diam dalam bisu, dan Wonosari melontarku ke sudut kota

Teguh Ranu yang nyaStra, biarkan aku mengungsi ke dalam kertas kusam penuh coretan kelam itu
Emha yang Nadjib! Pinjamkan padaku sepasang Ainun elangmu
Untuk merobek kebebalan yang langgeng di kening zaman

Kini dunia memadat, bumi terpaku
Puisi harus terus lahir sebagai karikatur yang menggugat
Sebagai carangan dari perlawanan yang halus dan tak kentara
Sebab sastra adalah ruang
Di mana kesejatian tak bisa dibengkok-patahkan oleh aturan-aturan!

Yogyakarta, Agustus 2019

Jelaskan Bagaimana

Jelaskan bagaimana
Dengan sejuta kata dan bahasa yang tua
Sakit tak bisa diucap
Tertahan warna biru di ujung rasa kelu

Jelaskan bagaimana
Dengan hati segenggam dan darah sisa setetes
Cinta mau membuka pintu
Bagi tamu yang minta usia sekeras batu!

Sinangoh Prendeng, September 2019.

Sunyi tak Terbilang

Dalam panas membakar kutangkap cahaya
Meski malam pun
Kupungut gelap untuk menambal luka
Di ratusan warna dan segala cuaca
Ayat badai firman-firman hujan tak kentara

Demikianlah kini

Jauh di keremangan
Rindu tak tersangga bunyinya
Meski padam amuk darah
Hanya di nadi, Hu Allah
Sunyi tak terbilang!

Sinangoh Prendeng, September 2019

Presiden Sutardji

Seorang Presiden masuk hutan cari Sutardji
Kabarnya di kaki pohon purba ia meringkuk
Baru pada langkah ke-2019 Sutardji berhasil ditangkap
Tubuhnya yang renta dan harum digenggam, lalu dipaku ke dalam mulut

Langit temaram, asap membumbung, pekik raung-meraung
Ratusan juta rakyat sudah menunggu
Di atas podium istana
Presiden menangis sambil berteriak:

“Yang tertusuk padamu, berdarah padaku.”

Tapi kapan?
Puisi hanya igauan.

Sinangoh Prendeng, Oktober 2019.

Sobrun Jamil

Sobrun Jamil

tinggal di desa Sinangoh Prendeng, Kajen, Pekalongan. Aktif melakukan kegiatan sastra bersama Komunitas Buletin Lintang. Karyanya pernah termuat di Antologi Jendela Pekalongan (2018), Antologi Narasi Baru (2018), serta di beragam media daring.

Bagikan tulisan ini

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on email

Tulisan Terkait

Puisi

Merapi dalam Kenangan

Adenar Dirham 26 February 2021
Puisi

Puisi-Puisi Dede Turu

Dede Turu 19 February 2021
Opini

Kisah Para Majus dalam Puisi Epik Juvencus

Mario F. Lawi 17 February 2021
  • Tentang
  • Tukang
  • Kontributor
  • Cara Berkontribusi
  • Kebijakan Privasi
  • Toko
  • Kibul.inPenerbit
Menu
  • Tentang
  • Tukang
  • Kontributor
  • Cara Berkontribusi
  • Kebijakan Privasi
  • Toko
  • Kibul.inPenerbit
Facebook-f Twitter Instagram Discord Youtube Spotify

Copyright 2021 © Hak Cipta dilindungi Tuhan dan Negara. Design with Love by anovaisme